Pencapaian 400 gol dalam karier senior adalah batu loncatan monumental bagi setiap penyerang. Dibawah ini akan menjelaskan berita seputar sepak bola menarik lainnya di REAL MADRID FOREVER.
Kylian Mbappe baru saja meraih pencapaian ini, menempatkannya di jalur yang sama dengan dua raksasa sepak bola modern, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Artikel ini akan mengupas perbandingan ketiganya pada momen yang sama-sama istimewa, memberikan gambaran tentang sejauh mana sang penerus cahaya ini menyusul para pendahulunya.
Dalam hal usia, Mbappe muncul sebagai yang tercepat di antara trio ini. Saat mencetak gol ke-400, ia baru berusia 26 tahun, 10 bulan, dan 24 hari. Pencapaian ini menjadikannya pemain termuda di era modern yang berhasil menyentuh angka fantastis tersebut, mendekati rekor legendaris Pele.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Lionel Messi sendiri mencapai tonggak sejarah 400 gol pada usia 27 tahun dan 3 bulan. Ini hanya selisih sekitar lima bulan lebih lambat dari Mbappe, yang menunjukkan betapa fenomenalnya kedua pemain ini di usia yang relatif muda. Sementara itu, Cristiano Ronaldo mencapai rekor ini di usia 28 tahun dan 11 bulan, hampir dua tahun lebih tua dari Mbappe. Keunggulan usia ini memberikan modal waktu yang sangat berharga bagi Mbappe untuk mengejar total gol mereka di masa depan.
Efisiensi di Lapangan: Siapa yang Paling Tajam?
Meski lebih muda, bagaimana dengan efisiensi mencetak gol? Dalam hal ini, Lionel Messi masih memegang mahkota. “La Pulga” hanya membutuhkan 525 pertandingan untuk mengukir 400 gol, sebuah statistik yang benar-benar luar biasa dan mencerminkan konsistensi tingkat dewa sepanjang kariernya di Barcelona. Mbappe tidak kalah mengesankan. Ia membutuhkan 537 pertandingan, hanya selisih 12 pertandingan dari Messi.
Sebagian besar golnya lahir bersama Paris Saint-Germain, di mana ia menjadi ujung tombak yang sangat mematikan. Di sisi lain, Cristiano Ronaldo memerlukan 653 penampilan untuk sampai di angka yang sama. Namun, CR7 kemudian berevolusi menjadi mesin gol yang bahkan lebih ganas di paruh kedua kariernya, yang akhirnya membawanya menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa.
Baca Juga: Vinicius Jr. Minta Maaf Usai El Clasico: Klarifikasi dan Komitmen ke Real Madrid
Koleksi Gelar dan Tantangan ke Depan
Pencapaian individu harus didukung koleksi trofi. Di bidang ini, Messi masih unggul jauh dengan segudang gelar liga dan Liga Champions, serta Piala Dunia. Ronaldo juga memiliki koleksi yang sangat lengkap di berbagai liga top Eropa. Mbappe, meski sudah mendominasi liga domestik Prancis dan meraih Piala Dunia, masih perlu membuktikan diri di panggung yang lebih besar, seperti yang akan dihadapinya di Real Madrid.
Mbappe jelas berada di jalur yang tepat. Kecepatan dan efisiensinya sejajar, bahkan sedikit lebih unggul, dibanding Messi dan Ronaldo di fase karier yang sama. Daya ledaknya di lapangan sudah tak diragukan lagi. Namun, untuk benar-benar disejajarkan dalam perdebatan “terhebat sepanjang masa”, ia harus membuktikan satu hal kunci: ketahanan karier.
Kunci Utama: Menjaga Konsistensi di Puncak
Messi dan Ronaldo bukan hanya hebat; mereka adalah simbol konsistensi dan daya tahan yang hampir tak ada tandingannya. Mereka bertahan di puncak dunia sepak bola selama lebih dari 15 tahun, mencetak gol musim demi musim tanpa pernah mengalami penurunan performa yang signifikan. Inilah tantangan terberat Mbappe. Mampukah ia menjaga motivasi dan kondisi fisiknya selama satu dekade lagi atau lebih?
Jika Mbappe dapat meniru daya tahan seperti kedua legenda tersebut, mengarungi tantangan dan tetap produktif hingga usia 30-an, maka peluangnya untuk merebut tahta pencetak gol terbanyak sepanjang masa terbuka sangat lebar. Perjalanannya untuk menjadi legenda sejati baru saja dimulai. Manfaatkan waktu luan Anda untuk mengeksplor berita bola menarik lainnya di realmadridforever.com.