Kemenangan Real Madrid 2-1 atas Barcelona di ajang El Clasico akhir pekan lalu memunculkan ketegangan di ruang ganti. Kejadian ini bermula saat Xabi Alonso memutuskan mengganti Vinicius Junior ketika pertandingan masih menyisakan sekitar 20 menit. Dibawah ini, anda akan melihat informasi lengkap dari pembahasan ini yang telah dirangkum oleh REAL MADRID FOREVER.

Keputusan tersebut membuat bintang Brasil itu terlihat frustrasi dan kecewa di hadapan publik Santiago Bernabeu. Momen ini menjadi sorotan media karena menunjukkan adanya perbedaan pandangan antara pelatih dan pemain.
Beberapa pemain merasa pergantian tersebut terlalu dini, apalagi Vinicius tengah tampil impresif. Ketegangan ini menunjukkan dinamika baru di tim sejak Alonso mengambil alih dari Carlo Ancelotti.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Gaya Kepemimpinan Alonso
Xabi Alonso dikenal membawa pendekatan yang lebih disiplin dibanding pendahulunya. Sementara Ancelotti dikenal santai dan dekat dengan pemain, Alonso menerapkan aturan lebih ketat dan struktur latihan yang lebih formal.
Menurut laporan The Athletic, beberapa pemain mulai merasa frustrasi dengan gaya kepemimpinan Alonso. Mereka menilai bahwa kemenangan dan trofi sebelumnya diraih tanpa perlu peraturan seketat ini.
Kebijakan baru ini juga dianggap mirip gaya Pep Guardiola di Barcelona, sehingga muncul sindiran bahwa Alonso “sok Guardiola.” Perbedaan pandangan ini menimbulkan gesekan dalam interaksi sehari-hari di ruang ganti Madrid.
Baca Juga: Gaji atau Pergi? Drama Panjang Negosiasi Kontrak Vinicius Jr. dan Real Madrid
Respons Alonso

Meski muncul ketegangan, Alonso menegaskan bahwa perbedaan pendapat adalah hal wajar di ruang ganti. Ia menyatakan bahwa setiap tim pasti dihuni oleh beragam kepribadian, dan perbedaan sikap merupakan bagian dari dinamika tim profesional.
“Sekarang kami akan menikmati kemenangan ini, lalu berbicara bersama,” ujar Alonso seusai laga El Clasico. Pernyataan ini menunjukkan bahwa ia tetap ingin menjaga komunikasi terbuka dengan para pemain dan menenangkan situasi.
Selain itu, Alonso juga menekankan pentingnya keseimbangan antara disiplin dan kebebasan bagi pemain agar performa tim tetap optimal. Pendekatan ini diharapkan dapat menyatukan tim meski awalnya menimbulkan ketegangan.
Dampak ke Tim Madrid
Pergantian gaya kepemimpinan ini membawa perubahan signifikan di kamp latihan dan pertandingan. Beberapa pemain harus menyesuaikan diri dengan aturan yang lebih ketat, termasuk dalam aspek fisik dan taktik.
Meskipun awalnya memunculkan keluhan, disiplin baru ini diharapkan dapat meningkatkan performa tim jangka panjang. Alonso berambisi membawa Madrid lebih terstruktur tanpa mengurangi kreativitas pemain di lapangan.
Penggemar dan media kini menyoroti bagaimana dinamika internal ini akan memengaruhi performa Madrid di sisa musim La Liga dan kompetisi Eropa. Keberhasilan Alonso menyeimbangkan disiplin dan keharmonisan tim menjadi kunci kesuksesan Los Blancos. Manfaatkan juga waktu luang anda, untuk mengetahui lebih banyak lagi berita Real Madrid terupdate lainnya hanya dengan mengklik realmadridforever.com.
