Dalam 10 musim terakhir Liga Champions UEFA, Real Madrid menunjukkan dominasinya dengan meraih hingga 5 trofi, sementara Barcelona mengalami kesulitan dan belum mampu menambah koleksi gelar selama periode tersebut.
Simak terus ulasan menarik dari klub raksasa Spanyol, Real Madrid, dan kisah di balik pertandingan sengitnya, hanya di REAL MADRID FOREVER.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Dominasi Real Madrid dalam 10 Musim Terakhir Liga Champions
Real Madrid telah menunjukkan dominasinya yang luar biasa di Liga Champions UEFA selama 10 musim terakhir dengan meraih lima gelar juara, menjadikan mereka klub paling sukses dalam sejarah kompetisi ini. Keberhasilan tersebut diraih pada musim 2015/2016, 2016/2017, 2017/2018, 2021/2022, dan 2023/2024. Dengan menegaskan konsistensi performa dan kekuatan strategi klub dalam menghadapi persaingan ketat di Eropa. Lima trofi dalam satu dekade adalah pencapaian luar biasa yang hanya bisa diwujudkan oleh klub dengan keunggulan dalam kualitas pemain, pelatihan, dan manajemen yang solid.
Kunci kesuksesan Real Madrid dalam periode ini juga tidak lepas dari kontribusi pelatih dan pemain bintang yang mampu tampil maksimal di momen-momen penting. Dari Zinedine Zidane yang membawa tim menjuarai tiga gelar secara berturut-turut. Hingga Carlo Ancelotti yang melanjutkan tradisi kesuksesan dengan membimbing tim meraih dua gelar tambahan. Keberhasilan ini juga menunjukkan kemampuan klub dalam meremajakan skuad dan menyesuaikan taktik agar tetap kompetitif di level tertinggi setiap musimnya. Kesolidan tim dan mental juara yang dimiliki Real Madrid membuat mereka selalu menjadi favorit dalam setiap edisi Liga Champions.
Perjuangan dan Kesulitan Barcelona di Liga Champions
Barcelona menghadapi masa sulit di Liga Champions UEFA selama 10 musim terakhir setelah terakhir kali meraih gelar pada musim 2014/2015. Meskipun memiliki sejarah gemilang dan status sebagai salah satu klub terbesar dunia, Barcelona belum mampu menambah koleksi trofi Liga Champions sejak saat itu. Dalam periode tersebut, mereka beberapa kali tersingkir secara mengejutkan di babak semifinal maupun perempat final. Seperti kekalahan dramatis dari Liverpool pada musim 2018/2019 dan tersingkir oleh Roma pada musim sebelumnya. Hal ini menandai penurunan signifikan dalam performa mereka di kancah Eropa.
Kondisi ini semakin diperburuk dengan adanya perubahan kepelatihan dan transisi skuad yang mempengaruhi konsistensi tim. Sejak era kejayaan bersama Luis Enrique, Barcelona telah berganti pelatih beberapa kali. Termasuk Ernesto Valverde, Quique Setien, Ronald Koeman, Xavi Hernandez, dan kini Hansi Flick yang berusaha menstabilkan performa klub. Namun, meski sempat menunjukkan performa positif dan mencapai semifinal pada musim terakhir. Barcelona masih gagal mengatasi ketatnya persaingan di Liga Champions dan sering kali kalah dalam situasi krusial, termasuk kekalahan agregat tipis dari Inter Milan pada musim 2024/2025.
Baca Juga: Rumor Transfer: Arsenal dan Manchester City Merebut Rodrygo
Rivalitas El Clasico dan Dinamika Persaingan di Sepak Bola Spanyol
Rivalitas antara Real Madrid dan Barcelona, yang dikenal dengan sebutan El Clasico, selalu menjadi sorotan utama sepak bola dunia. Dalam beberapa musim terakhir, pertandingan antara kedua klub ini tidak hanya penuh drama dan emosi, tetapi juga menjadi benchmark kemampuan kedua tim. Pada musim 2024/2025, Barcelona bahkan berhasil mengalahkan Real Madrid dalam final Copa del Rey dengan skor 3-2. Menandai kemenangan ketiga mereka atas Madrid di musim yang sama setelah sebelumnya menang di La Liga dan Piala Super Spanyol.
Pemain muda Barcelona, Lamine Yamal, bahkan menunjukkan kepercayaan diri tinggi setelah kemenangan Copa del Rey itu. Menyatakan bahwa Real Madrid tidak mampu mengatasi Barcelona di musim tersebut dan memberikan sinyal optimisme bagi masa depan klub. Pelatih Hansi Flick pun memuji mental juara yang diperlihatkan timnya, yang mampu bangkit dan bertahan hingga akhirnya memboyong gelar tersebut.